Arti
Kemerdekaan
Lebih dari...
Tiga ratus lima puluh tahun
Sejarah tertoreh
Pedih nurani bangsaku
Bumiku dibedah
Dijajah
Kuku tajam pejajah
Sultan Agung...
Cut Nyak Dien...
Diponegoro dan...
Banyak lagi putra
terbaik bangsaku
Angkal Senjata
Coba buka tirai
kemedekaan
Sayang...
Masih terbelah-belah
Baru...
Lima puluh tujuh tahun lalu
Kumandang Proklamasi
Membelah Langit
Tak kenal gentar
Sukarno-Hatta satu kata
Indonesia Jaya
Indonesia
,Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang
permai
Tempat gelombang pecah
berderai
Berbuih putih di pasir
terderai
Tampaklah pulau di
lautan hijau
Gunung-gemunung bagus
rupanya
Dilingkari air mulia
tampaknya
Tumpah darahku Indonesia
Namanya
Memandang
alam demikian indahnya
Ditutupi
langit dengan awannya
Berbidaikan
buih putih rupanya
Rindulah
badan ingin dan rawan
Terkenangkan
negeri dengan bangsanya
Penuh
Peruntungan berbagai sejahranya
Adalah zaman ketika dulu
Tinggi gerangan semarak
bangsaku
Menggembirakan jantung
serta kalbuku
Karang
bangsa semasa itu
Menempuh
gelombang segala lautan
Menjajah
Pesisir seluruh daratan
Kejujuran Hati
Ku pandanginya dari kejauhan mata
Mengagumi dengan separuh Raga
Walau sadar tak bisa ku gapainya
Tapi Cinta tak bisa menawar Rasa
Saat dia bersama sang belahan hati
Gemuruh di hati mengusik hari
Cemburu yang menggebu tak lagi bisa dikuasai
Tiap malam bayangnya mengusik mimpi
Hingga tiada malam yang bisa ku lalui
Dengan lelap tidur yang dulu ku alami
Walau mungkin aku tak di hatinya
Walau susah tuk jadi cintanya
Ku coba ungkapkan segala rasa
Segala Cinta...
Walau mungkin meninggalkan perih
Tapi kejujuran hati ini...
Semoga bisa menggugah hati...
Ku Cari Damai di Hati
Ku
cari pada indahnya budi
Tutur halus bicara bersopan
semarak rasa cinta berlagu
Jenaka riang terselit kias bermadah
Kata mutiara penyejuk jiwa
Penunjuk cahaya gelita malam
Tersusun kemas kuntuman bahagia
Bersama tulus dan luhur ikatan perhubungan..
Ku cuba bawa seikhlas senyuman
Selembut wajah ku hadiahkan
Pelbagai bicara dan melodi ku persembahkan
Juga huluran tangan untuk kau sambut
Tak pernah meminta atau memaksa
Segalanya terpulang pada diri..
Tepuk dada tanya selera..
Ku tuang rasa kasih yang tertanam
Rasa cinta yang tersemai..
Benih rindu yang tak pernah surut
Usikan manja berserta jenaka
Gelak tawa penghibur lara
Menyapu lalu si air mata..
Kerana bahuku sedia untuk kamu menangis
Ketahuilah kalian semua...
apa sahaja yang aku lakukan, ku cari damai dihati..
bila irama cintaku berlagu, kamu ku rindu…
www.kumpulan puisi .com
Tutur halus bicara bersopan
semarak rasa cinta berlagu
Jenaka riang terselit kias bermadah
Kata mutiara penyejuk jiwa
Penunjuk cahaya gelita malam
Tersusun kemas kuntuman bahagia
Bersama tulus dan luhur ikatan perhubungan..
Ku cuba bawa seikhlas senyuman
Selembut wajah ku hadiahkan
Pelbagai bicara dan melodi ku persembahkan
Juga huluran tangan untuk kau sambut
Tak pernah meminta atau memaksa
Segalanya terpulang pada diri..
Tepuk dada tanya selera..
Ku tuang rasa kasih yang tertanam
Rasa cinta yang tersemai..
Benih rindu yang tak pernah surut
Usikan manja berserta jenaka
Gelak tawa penghibur lara
Menyapu lalu si air mata..
Kerana bahuku sedia untuk kamu menangis
Ketahuilah kalian semua...
apa sahaja yang aku lakukan, ku cari damai dihati..
bila irama cintaku berlagu, kamu ku rindu…
www.kumpulan puisi .com
0 komentar:
Posting Komentar